Paru-paru Hijau
Ami adalah seorang gadis pecinta
lingkungan, Ami adalah anak dari seorang pengusaha kaya, ia tinggal bersama
keluarganya di rumah yang mewah,Ami merupakan anak sulong dan memiliki dua
orang saudara bernama Ida dan Raka, Ami menjadi mahasiswa disebuah universitas
terkemuka,ia mempunyai kebiasaan yang bagus yaitu suka menjaga limkungan.
Pada
suatu hari Ami mencari lokasi lokasi yang masih alami di internet, dia
menemukan lokasi tersebut yang tenyata berada tidak jauh dari kotanya, Ami
berniat untuk melakukan sebuah perjalanan ke daerah tersebut. Ami mengajak Ida
dan Raka untuk mendampinginya,sebelumnya mereka meminta ijin terlebih dahulu
kepada kedua orang tuannya untuk melakukan perjalanan itu namun kedua orang
tunya sempat tidak mengijinkan mereka, tetapi mereka bertiga berusaha
menyakinkan kedua orang tuanya akhirnya kudua orangtuanya tak dapat mencegah
keinginan anaknya tersebut, dengan hati terpaksa kedua orangtuanya mengijinkan
mereka untuk pergi. Setelah mendapatkan ijin dari kedua orang tuanya mereka pun
mulai mempersiapkan barang-barang yang diperlukan. Keesokan harinya mereka
bertiga berangkat menggunakan mobil ayahnya ketika di tengah jalan Ami ingat
bahwa HP nya ketinggalan dirumah Ami
berkata”Ida Hp saya ketinggalan dirumah,”tiba-tiba Raka menyahut”apakah kita
akan kembali kerumah untuk mengambil Hp kakak” Idapun berkata “sebaiknya
jangan, soalnya kita sudah sampai hampir setengah perjalanan ni kak” Amipun
menjawab”ya deh mendingan kita lanjukan perjalanan ini” akhirnya mereka pun
melanjutkan perjalanan itu.
Malampun
tiba,setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan mereka pun sampai pada
tujuan. Sesampai disana mereka bertemu dengan seorang anak bernama ucok.Ami pun
bertanya kepada ucok “cok dimana rumah pak kepala desa”ucok pun menjawab “di
selah selatan mushola yang di sana itu” lalu uco mengantar mereka kerumah pak
kepala desa, sesampai di rumah pak kepala desa merakapun meminta ijin untuk
tinggal didesa tersebut untuk beberapa hari dan pak kepala desapun berkata”apa
tujuan kalian berada di desa ini” Ami pun menjawab “tujuan kami hanyalah untuk
melihat-lihat keadaan alam yang indah di desa ini”setelah mendengar tujuan
mereka pak kepala desapun tidak mengijinkan mereka untuk menginap di desa itu
untuk beberapa hari kedepan.namun Ami,Ida dan Raka curiga kepada pak kepala
desa karena tidak mengijinkan mereka menginap di desa itu.akhirnya mereka pun
pergi dari rumah pak kepala desa tersebut, Ida mengusulkan kepada kakaknya
untuk tetap didesa itu
Meski tak memperoleh ijin dari pak
kepala desa tersebut.Ami dan Raka pun setuju, karena hari sudah larut malam
mereka mencari tempat penginapan,akhirnya mereka bertemu dengan seorang pak
kyai yang baik hati yang memberikan tempat penginapan.
Keesokan
harinya mereka mulai melihat-lihat hutan yang ada tidak jauh dari desa
tersebit,mereka bertiga sangatlah terkejut karena hutan-hutan tersebut banyak
yang telah berubah menjadi area pertanian.Ami sangatlah sedih melihat keadaan
hutan-hutan tersebut,Ami bertanya kepada kyai yang baik hati itu Ami “pak
kenapa hutan-hutan itu sekarang sudah rusak”pak Kyai menjawab “hutan-hutan itu
sengaja di rusak oleh penduduk sekitar untuk menam umbi-umbian untuk makan
karena lahan pertanian sebelumnya tidak dapat mencukupi kebutuhan penduduk” Ida
pun menyahut “pak tapi bukan ini caranya,meski di meski kekurangan makanan
tidak seharusnya merusak hutankan” Raka menyahut juga “betul yang dikatakan Ida
itupak”Ami pun bertanya kembali kepada pak Kyai “pak kenapa bapak tidak
melarang penduduk berbuat seperti ini pak”Pak kyai menjawab”sebenarnya saya
sudah melarang penduduk sepaya tidak merubah hutan sebagai area pertanian namun
jika bapak menghentikan mereka bapak akan diusir dari kampung ini” pak
terimakasih atas informasinya.Ami,Ida dan Raka pun mencoba mengingatkan
penduduk supaya menghentikan aktivitasnya itu dan mengembalikan fungsi hutan
seperti yang dulu namun penduduk bersikeras untuk tetap melakukan aktivitasnya
itu bahkan mereka bertiga di suruh meninggalkan desa tersebut.mereka bertiga
tetap ingin berada didesa tersebut hingga masyarakat menyadari kesalahhannya
itu.
Penduduk
didesa itu semakin menjadi-jadi mereka tetap melakukan pembakaran hutan,yang
menyebabmenjadi gundul.hasil pertanian umbi-umbian yang di proleh petani di
desa itu sangatlah melimpah sehingga
perekonomian didesa tersebut menjadi berkembang sekarang di desa
tersebut sudah tidak ada lagi penduduk yang miskin, pada suatu hari turunlah
hujan yang sangat lebat, penduduk mulai panik karena hujan-tersebut tak kunjung
berhenti yang menyebabkan terjadi banjir didesa itu, banjir itu seakan-akan
merupakan karma dari tuhan kepada manusia yang tak mau menjaga alam yang
dititipkannya,banjir itu menghanyutkan segalan rumah-rumah barang-barang bahkan
banjir itu menhanyutkan para penduduk.
Ami,Ida dan Raka selamat dari
peristiwa maut itu .namun keadan desa itu kini sangat memprihatinkan karena
harta benda penduduk kini telah lenyap di bawa oleh arus banjir tersebut,
setelah kejadian itu masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga lam sekitar
yang dititipkan oleh tuhan kepada manusia.
Para
penduduk kemudian menghentikan aktivitasnya untuk membuat hutan menjadi area
pertanian bahkan para penduduk kini mulai bergotong royong menanami hutan
kembali agar fungsi dari hutan tersebut kembali seperti semula.
Para
penduduk juga menyesal telah berlaku kurang baik kepada Ami,Ida dan raka.
Setelah Ami,Ida dan Raka dapat menyadarkan para penduduk mereka pun berpamitan
kepada para penduduk untuk kembali pulang ke kotanya.
0 komentar:
Post a Comment