download

Saturday, October 15, 2011

Paru-paru Hijau


Paru-paru Hijau

Ami adalah seorang gadis pecinta lingkungan, Ami adalah anak dari seorang pengusaha kaya, ia tinggal bersama keluarganya di rumah yang mewah,Ami merupakan anak sulong dan memiliki dua orang saudara bernama Ida dan Raka, Ami menjadi mahasiswa disebuah universitas terkemuka,ia mempunyai kebiasaan yang bagus yaitu suka menjaga limkungan.

          Pada suatu hari Ami mencari lokasi lokasi yang masih alami di internet, dia menemukan lokasi tersebut yang tenyata berada tidak jauh dari kotanya, Ami berniat untuk melakukan sebuah perjalanan ke daerah tersebut. Ami mengajak Ida dan Raka untuk mendampinginya,sebelumnya mereka meminta ijin terlebih dahulu kepada kedua orang tuannya untuk melakukan perjalanan itu namun kedua orang tunya sempat tidak mengijinkan mereka, tetapi mereka bertiga berusaha menyakinkan kedua orang tuanya akhirnya kudua orangtuanya tak dapat mencegah keinginan anaknya tersebut, dengan hati terpaksa kedua orangtuanya mengijinkan mereka untuk pergi. Setelah mendapatkan ijin dari kedua orang tuanya mereka pun mulai mempersiapkan barang-barang yang diperlukan. Keesokan harinya mereka bertiga berangkat menggunakan mobil ayahnya ketika di tengah jalan Ami ingat bahwa HP nya ketinggalan dirumah  Ami berkata”Ida Hp saya ketinggalan dirumah,”tiba-tiba Raka menyahut”apakah kita akan kembali kerumah untuk mengambil Hp kakak” Idapun berkata “sebaiknya jangan, soalnya kita sudah sampai hampir setengah perjalanan ni kak” Amipun menjawab”ya deh mendingan kita lanjukan perjalanan ini” akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan itu.

          Malampun tiba,setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan mereka pun sampai pada tujuan. Sesampai disana mereka bertemu dengan seorang anak bernama ucok.Ami pun bertanya kepada ucok “cok dimana rumah pak kepala desa”ucok pun menjawab “di selah selatan mushola yang di sana itu” lalu uco mengantar mereka kerumah pak kepala desa, sesampai di rumah pak kepala desa merakapun meminta ijin untuk tinggal didesa tersebut untuk beberapa hari dan pak kepala desapun berkata”apa tujuan kalian berada di desa ini” Ami pun menjawab “tujuan kami hanyalah untuk melihat-lihat keadaan alam yang indah di desa ini”setelah mendengar tujuan mereka pak kepala desapun tidak mengijinkan mereka untuk menginap di desa itu untuk beberapa hari kedepan.namun Ami,Ida dan Raka curiga kepada pak kepala desa karena tidak mengijinkan mereka menginap di desa itu.akhirnya mereka pun pergi dari rumah pak kepala desa tersebut, Ida mengusulkan kepada kakaknya untuk tetap didesa itu
Meski tak memperoleh ijin dari pak kepala desa tersebut.Ami dan Raka pun setuju, karena hari sudah larut malam mereka mencari tempat penginapan,akhirnya mereka bertemu dengan seorang pak kyai yang baik hati yang memberikan tempat penginapan.

          Keesokan harinya mereka mulai melihat-lihat hutan yang ada tidak jauh dari desa tersebit,mereka bertiga sangatlah terkejut karena hutan-hutan tersebut banyak yang telah berubah menjadi area pertanian.Ami sangatlah sedih melihat keadaan hutan-hutan tersebut,Ami bertanya kepada kyai yang baik hati itu Ami “pak kenapa hutan-hutan itu sekarang sudah rusak”pak Kyai menjawab “hutan-hutan itu sengaja di rusak oleh penduduk sekitar untuk menam umbi-umbian untuk makan karena lahan pertanian sebelumnya tidak dapat mencukupi kebutuhan penduduk” Ida pun menyahut “pak tapi bukan ini caranya,meski di meski kekurangan makanan tidak seharusnya merusak hutankan” Raka menyahut juga “betul yang dikatakan Ida itupak”Ami pun bertanya kembali kepada pak Kyai “pak kenapa bapak tidak melarang penduduk berbuat seperti ini pak”Pak kyai menjawab”sebenarnya saya sudah melarang penduduk sepaya tidak merubah hutan sebagai area pertanian namun jika bapak menghentikan mereka bapak akan diusir dari kampung ini” pak terimakasih atas informasinya.Ami,Ida dan Raka pun mencoba mengingatkan penduduk supaya menghentikan aktivitasnya itu dan mengembalikan fungsi hutan seperti yang dulu namun penduduk bersikeras untuk tetap melakukan aktivitasnya itu bahkan mereka bertiga di suruh meninggalkan desa tersebut.mereka bertiga tetap ingin berada didesa tersebut hingga masyarakat menyadari kesalahhannya itu.

          Penduduk didesa itu semakin menjadi-jadi mereka tetap melakukan pembakaran hutan,yang menyebabmenjadi gundul.hasil pertanian umbi-umbian yang di proleh petani di desa itu sangatlah melimpah sehingga  perekonomian didesa tersebut menjadi berkembang sekarang di desa tersebut sudah tidak ada lagi penduduk yang miskin, pada suatu hari turunlah hujan yang sangat lebat, penduduk mulai panik karena hujan-tersebut tak kunjung berhenti yang menyebabkan terjadi banjir didesa itu, banjir itu seakan-akan merupakan karma dari tuhan kepada manusia yang tak mau menjaga alam yang dititipkannya,banjir itu menghanyutkan segalan rumah-rumah barang-barang bahkan banjir itu menhanyutkan para penduduk.  Ami,Ida dan Raka selamat  dari peristiwa maut itu .namun keadan desa itu kini sangat memprihatinkan karena harta benda penduduk kini telah lenyap di bawa oleh arus banjir tersebut, setelah kejadian itu masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga lam sekitar yang dititipkan oleh tuhan kepada manusia.

          Para penduduk kemudian menghentikan aktivitasnya untuk membuat hutan menjadi area pertanian bahkan para penduduk kini mulai bergotong royong menanami hutan kembali agar fungsi dari hutan tersebut kembali seperti semula.
          Para penduduk juga menyesal telah berlaku kurang baik kepada Ami,Ida dan raka. Setelah Ami,Ida dan Raka dapat menyadarkan para penduduk mereka pun berpamitan kepada para penduduk untuk kembali pulang ke kotanya.
         
         

0 komentar:

Post a Comment