download
A Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi dan
gas alam
Bahan-bahan seperti minyak tanah, gas elpiji,
bensin, minyak pelumas,dan minyak solar tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda.
Bahan-bahan tersebut banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari
manakah bahan-bahan tersebut berasal? Jawabannya adalah minyak bumi. Apakah
minyak bumi itu dan dari mana asalnya? Jika Anda melakukan kegiatan berikut,
Anda akan menemukan jawabannya.
Minyak bumi berasal dari sisa-sisa fosil
hewan yang telah melapuk di dasar bumi selama jutaan tahun. Minyak bumi disebut
juga sebagai bahan bakar yang tidak dapat diperbarui karena jika kita
menggunakan minyak bumi kita harus menunggu selama jutaan tahun untuk
mendapatkannya kembali. Minyak bumi mentah berasal dari makhluk-makhluk laut
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Makhluk-makhluk ini terkubur di
bawahlapisan pasir dan lumpur pada dasar laut. Organisme mati ini tidak terurai
oleh bakteri seperti biasanya karena keterbatasan oksigen bahkan tanpa oksigen
dalam proses penguraiannya. Peningkatan suhu dan tekanan secara perlahan akan
mengubah organisme mati tersebut menjadi minyak. Gas alam juga terkadang dapat
ditemukan bersamaan dengan minyak bumi.
Perhatikangambar
berikut.
Proses pengolahan fosil hewan menjadi minyak
melewati beberapa tahap yang cukup panjang. Mula-mula, para ahli melakukan
eksplorasi, yaitu kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi
geologi untuk menemukan dan mendapatkan perkiraan cadangan minyak bumi. Pada
umumnya, mereka membuat peta topografi dengan pemotretan dari udara.
Setelah daerah-daerah yang akan diselidiki ditetapkan, para ahli
bumi (geologi) mencari contoh-contoh batu atau lapisan batu yang muncul dari
permukaan karang atau tebing-tebing untuk diperiksa di laboratorium.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan penyelidikan geofisika.
Caranya dengan membuat gempa kecil atau getaran-getaran di bawah tanah
(kegiatan seismik). Gelombang-gelombang getaran dari ledakan ini turun ke bawah
dan memantul kembali ke permukaan bumi. Dengan cara ini, lokasi yang mengandung
minyak bumi dapat diperkirakan secara ilmiah.
Sumber: My Pals are Here, 2004
Setelah menentukan lokasi yang diperkirakan
mengandung minyak bumi, tahapan selanjutnya adalah melakukan kegiatan
eksploitasi. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan minyak bumi. Kegiatan ini terdiri atas pengeboran dan penyelesaian
sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk
pemisahan dan pemurnian minyak. Pengeboran sumber minyak bumi menghasilkan
minyak mentah yang harus diproses lagi. Selain minyak mentah, terdapat juga air
dan senyawa pengotor lainnya. Zat-zat selain minyak mentah dipisahkan terlebih
dahulu sebelum dilakukan proses selanjutnya. Kandungan utama minyak mentah
hasil pengeboran merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon. Adapun
senyawa lain, seperti sulfur, nitrogen, dan oksigen hanya terdapat dalam jumlah
sedikit. Tabel berikut menunjukkan persentase komposisi senyawa yang terkandung
dalam minyak mentah (crude oil).
Tabel 7.1 Persentase Komposisi Senyawa dalam Minyak Bumi Mentah
Kelompok
Unsur
Karbon
Hidrogen
Sulfur
Nitrogen
Oksigen
Logam
Garam
84%
14%
Antara 1 hingga 3%
Kurang dari 1%
Kurang dari 1%
Kurang dari 1%
Kurang dari 1%
Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas berbagai
senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, aromatik, naftalena, alkena, dan
alkuna. Senyawa-senyawa ini memiliki panjang rantai dan titik didih yang
berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakintinggi
titik didihnya. Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen-komponen minyak mentah harus
dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Metode yang digunakan adalah distilasi
bertingkat. Menurut Anda, adakah metode pemisahan selain distilasi? Gambar
berikut menunjukkan
fraksi-fraksi hasil pengolahan menggunakan metode distilasi
bertingkat.
Proses pengolahan minyak mentah
menjadi fraksi-fraksi minyak bumi yang bermanfaat dilakukan di kilang minyak (oil refinery). Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain:
1.
kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah (Kapasitas 350 ribu barel/hari);
2.
kilang minyak Balongan, Jawa Tengah (Kapasitas 125 ribu barel/hari);
3.
kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 240 ribu barel/hari);
4.
kilang minyak Dumai, Riau;
5.
kilang minyak Plaju, Sumatra Selatan;
6.
kilang minyak Pangkalan Brandan, Sumatra Utara; dan
7. kilang minyak Sorong, Papua.
Minyak bumi yang berasal dari Indonesia memiliki kualitas yang
lebih baik dibandingkan minyak bumi dari negara Timur Tengah karena memiliki
kadar belerang yang lebih rendah.
6.2
Komponen-komponen Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran
yang kompleks, yang komponen terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen
minyak bumi sebagai berikut.
A.Golongan
Alkana
Golongan alkana yang tidak
bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah
isooktana (2,2,4–trimetilpentana).
B. Golongan
Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang
terdapat pada minyak bumi adalah siklopentanadan sikloheksana.
C. Golongan
Hidrokarbon Aromatik
Golongan
hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena.
D.
Senyawa-senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain,
seperti senyawa belerang berkisar 0,01 – 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 –
0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa
organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel. Sementara itu sumber
energi yang lain, yaitu gas alam memiliki komponen alkana suku rendah, yaitu
metana, etana, propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya adalah metana.
Dalam gas alam, selain mengandung alkana, terkandung juga di dalamnya berbagai
gas lain, yaitu karbon dioksida (CO2) dan hydrogen sulfida (H2S), meskipun
beberapa sumur gas alam yang lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas
alam ini, metana digunakan sebagai bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk
pembuatan metanol. Etana yang ada dipisahkan untuk
keperluan industri, sedangkan
propana dan butana juga dipisahkan, dan kemudian dicairkan untuk bahan bakar
yang dikenal dengan nama LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa
digunakan untuk bahan bakar kompor gas rumah tangga.
Teknik
Pengolahan Minyak Bumi
Di
Indonesia, sumber minyak bumi terdapat di daerah-daerah Aceh, Sumatra Utara,
Riau, Irian Jaya, Kalimantan, dan sebagian ada di pulau Jawa, yaitu Cepu dan
beberapa daerah lain. Biasanya kandungan minyak bumi ini ada pada 3 – 4 km di
bawah permukaan tanah. Untuk itu proses pengambilannya dengan menggunakan
sumur-sumur bor yang sengaja dibuat. Beberapa di antaranya karena sumber minyak
bumi ada di dasar laut, maka pengeboran dilakukan di laut. Minyak mentah yang
dihasilkan ditampung
dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau kilang
minyak.
Minyak mentah
atau yang biasa disebut dengan crude oil ini berbentuk cairan kental
hitam dan berbau kurang sedap, yang selain mengandung kotoran, juga mengandung
mineral-mineral yang larut dalam air. Minyak ini belum dapatdigunakan untuk
bahan bakar atau berbagai keperluan lainnya, tetapi harus melalui pengolahan
terlebih dahulu. Minyak mentah ini mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atom karbon 1 – 50. Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan
dengan dua langkah, yaitu desalting dan distilasi.
A.Desalting
Proses desalting
merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan
minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral
yang larut dalam air.
Pada proses ini
juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan
senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka
selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi.
B. Distilasi
Minyak mentah
yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan proses distilasi
bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didih.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah
campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu.
Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi
bertingkat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 6.2 Diagram menara
fraksionasi (distilasi bertingkat) untuk penyulingan minyak bumi. Pandangan
irisan menunjukkan bagaimana fasa uap dan cairan dijaga agar selalu kontak satu
sama lain, sehingga pengembunan dan penyulingan berlangsung menyeluruh
sepanjang kolom
Fraksi-faksi yang didapatkan
setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut dengan proses
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Reforming
Reforming merupakan suatu
cara pengubahan bentuk, yaitu dari rantai lurus menjadi bercabang. Proses ini
digunakan untuk meningkatkan mutu bensin.
2. Polimerisasi
Polimerisasi merupakan suatu
cara penggabungan monomer (molekulmolekul sederhana) menjadi molekul-molekul
yang lebih kompleks.
3. Treating
Treating merupakan proses
penghilangan kotoran pada minyak bumi.
4. Blending
Blending merupakan proses
penambahan zat aditif.
Kualitas Bensin
berdasarkan bilangan oktapnya
A. Kualitas
Bensin
Salah satu hasil
pengolahan distilasi bertingkat minyak bumi adalah bensin, yang dihasilkan pada
kisaran suhu 30 °C – 200 °C. Bensin yang dihasilkan dari distilasi bertingkat
disebut bensin distilat langsung (straight run gasoline). Bensin
merupakan campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16) dan
oktana (C8H18). Bensin biasa juga
disebut dengan petrol atau gasolin. Sebenarnya fraksi bensin
merupakan produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sedikit. Namun demikian
karena bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan
orang untuk bahan bakar kendaraan bermotor, maka dilakukan upaya untuk
mendapatkan bensin dalam jumlah yang besar. Cara yang dilakukan adalah dengan
proses cracking (pemutusan hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi
hidrokarbon rantai pendek). Minyak bumi dipanaskan sampai suhu 800 °C, sehingga
rantai hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai
pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin (Keenan, Kleinfelter, Wood, 1992).
Mutu atau
kualitas bensin ditentukan oleh persentase isooktana yang terkandung di
dalamnya atau yang biasa disebut sebagai bilangan oktan. Dikatakan
kualitas bensin ditentukan oleh isooktana (2,2,4–trimetilpentana), hal ini
terkait dengan efisiensi oksidasi yang dilakukan oleh bensin terhadap mesin
kendaraan. Efisiensi energi yang tinggi diperoleh dari bensin yang memiliki
rantai karbon yang bercabang banyak. Adanya komponen bensin berantai lurus
menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya banyak energy yang terbuang
sebagai panas bukan sebagai kerja mesin, dan hal ini menyebabkan terjadinya knocking
atau ketukan pada mesin. Ketukan pada mesin ini menyebabkan mesin menjadi
cepat rusak. Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, sedangkan bensin super
memiliki bilangan oktan 98.
Untuk meningkatkan
bilangan oktan bensin, ditambahkan satu zat yang disebut TEL (tetraetil
lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL dalam konsentrasi sampai 0,01%
ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan, sehingga ketukan pada mesin
dapat dikurangi. Namun demikian penggunaan
TEL ini memberikan dampak yang
tidak baik bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan karena gas buang
kendaraan bermotor yang bahan bakarnya mengandung TEL, menghasilkan
partikel-partikel timbal. Partikel timbal yang terisap oleh manusia dalam kadar
yang cukup tinggi, menyebabkan terganggunya enzim pertumbuhan. Akibatnya bagi
anak-anak adalah berat badan yang berkurang disertai perkembangan sistem syaraf
yang lambat. Pada orang dewasa, partikel timbal ini menyebabkan hilangnya
selera makan, cepat lelah, dan rusaknya saluran pernapasan. Untuk itu sekarang
sedang digalakkan penggunaan bensin tanpa timbal, yaitu dengan mengganti TEL
dengan MTBE (metil tersier butil eter), yang memiliki fungsi sama untuk
meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal di udara.
B. Penggunaan
Residu dalam Industri Petrokimia
Berbagai
produk bahan yang dihasilkan dari produk petrokimia dewasa ini banyak
ditemukan. Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan
dari minyak dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke
dalam plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk,
berbagai jenis obat maupun vitamin.
1. Bahan Dasar
Petrokimia
Terdapat
tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin,
aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). Untuk memperoleh produk
petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:
a. Mengubah minyak
dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.
b. Mengubah bahan
dasar menjadi produk antara.
c. Mengubah produk
antara menjadi produk akhir.
a. Olefin
(alkena-alkena)
Olefin
merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh
dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak
diproduksi adalah etilena (etena),
propilena (propena),
dan butadiena. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar
etilena adalah:
1) Polietilena,
merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini banyak digunakan
sebagai kantong plastik dan plastic pembungkus (sampul). Di samping polietilena
sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga mengandung beberapa
bahan tambahan, yaitu bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
2) PVC atau
polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada pembuatan pipa
pralon dan pelapis lantai.
3) Etanol, merupakan bahan yang
sehari-hari dikenal dengan nama alkohol. Digunakan sebagai bahan bakar atau
bahan antara untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat.
4) Etilena glikol atau glikol, digunakan
sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin. Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar
propilena adalah:
1) Polipropilena, digunakan
sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena.
2) Gliserol, digunakan sebagai
bahan kosmetika (pelembab), industry makanan, dan bahan untuk membuat peledak
(nitrogliserin).
3) Isopropil alkohol, digunakan
sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain, misalnya membuat aseton.
Beberapa produk petrokimia yang
menggunakan bahan dasarbutadiena adalah:
1) Karet sintetis
2) Nilon
b. Aromatika
Pada industri
petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan
xilena. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah:
1) Stirena, digunakan untuk
membuat karet sintetis.
2) Kumena, digunakan untuk
membuat fenol.
3) Sikloheksana, digunakan untuk
membuat nilon. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena
dan xilena adalah:
1) Bahan peledak, yaitu
trinitrotoluena (TNT)
2) Asam tereftalat, merupakan
bahan dasar pembuatan serat.
c. Syn-Gas (Gas Sintetis)
Gas sintetis ini
merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:
1) Amonia (NH3), yang dibuat dari
gas nitrogen dan gas hidrogen. Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh
dari udara sedangkan gas hidrogen diperoleh dari gas sintetis.
2) Urea (CO(NH2)2), dibuat dari
amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea juga digunakan pada
industri perekat, plastik, dan resin.
3) Metanol (CH3OH), dibuat dari
gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan
katalis. Sebagian methanol digunakan dalam pembuatan formaldehida, dan sebagian
lagi
digunakan untuk membuat serat dan campuran
bahan bakar.
4) Formaldehida (HCHO), dibuat
dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang
dilarutkan dalam air dikenal dengan nama formalin, yang berfungsi sebagai
pengawet specimen biologi. Sementara penggunaan lainnya adalah untuk
membuat resin urea-formaldehida dan lem.
Dampak
Pembakaran Minyak Bumi
Pembakaran
bahan bakar minyak dapat berlangsung dua cara yaitu pembakaran sempurna dan
tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan energi yang cukup besar
dibandingkan pembakaran tidak sempurna. Tetapi gas CO2 yang dihasilkan dapat
menyebabkan terjadinya green
house effect (efek rumah kaca).
Reaksi pembakaran sempurna:
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi
Gas CO2
merupakan gas tak berwarna, tak berbau, mudah larut dalam air, meneruskan sinar
matahari gelombang pendek tapi menahan pantulan energi matahari gelombang
panjang (sinar inframerah). Jika jumlahnya melebihi ambang batas (lebih dari
330 bpj), maka akan menyebabkan sesak napas dan membentuk “selubung” di
atmosfer. Gas CO2 mempunyai kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang
panjang sehingga panas tidak dapat dilepaskan ke ruang angkasa. Peristiwa
terjebaknya sinar matahari oleh gas CO2 inilah yang disebut efek rumah kaca.
Akibatnya suhu bumi menjadi naik atau lebih dikenal dengan istilah pemanasan
global. Coba bayangkan
jika suhu di seluruh permukaan bumi ini naik, apa yang terjadi? Bukankah es di
kedua kutub bumi akan mencair? Dapatkan kamu membayangkan apa
dampak selanjutnya?
Pembakaran
tidak sempurna dari bahan bakar minyak akan menghasilkan jelaga yang dapat
mengotori alat-alat seperti perkakas rumah tangga, mesin, knalpot, dan
lain-lain. Sehingga mempercepat kerusakan pada alat-alat tersebut. Selain itu
juga menghasilkan gas CO yang dapat menyebabkan keracunan.
Reaksi pembakaran tak
sempurna:
2 CH4(g) + 3 O2(g) → 2 CO(g) + 4 H2O(g) +
Energi
Gas CO
merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dan sukar larut dalam air.
Gas CO mempunyai daya ikat yang lebih tinggi dibanding gas oksigen terhadap
hemoglobin,
sehingga jika terhirup
manusia menyebabkan dalam darah lebih banyak mengandung CO daripada oksigen.
Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat berkurang, ketajaman penglihatan
menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan kekurangan suplai oksigen, akibatnya badan
lemas, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Reaksi:
CO(g) + Hb(aq) → HbCO(aq)
Pembakaran
bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti: oksida
belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel debu.
Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Gas SO2
merupakan gas tak berwarna tetapi berbau sangat menyengat dan larut dalam air.
Gas CO2 dapat menyesakkan napas, memedihkan mata, dan mematikan daun karena
merupakan racun bagi klorofil. Gas SO2 dan SO3 di udara lembap dapat bereaksi
dengan uap air membentuk
asam. Reaksinya:
SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)
Bereaksi
dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
Reaksinya:
2 SO2(g) + O2(g) → 2 SO3(g)
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Asam sulfat di udara
lembap mudah larut dalam air hujan sehingga air hujan bersifat asam, atau
dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan perabotan
yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan NO2 juga
dapat menyebabkan hujan asam. Gas NO merupakan gas yang tak berwarna tetapi
beracun. Gas NO dapat bereaksi dengan O2 menghasilkan
gas NO2.
Reaksinya:
2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g)
Gas NO2
berwarna merah cokelat, berbau menyengat, mudah larut dalam air, dan beracun.
Gas NO2 dapat menyebabkan kanker karena bersifat karsinogenik. Gas-gas tersebut
juga mempunyai potensi menjadi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya
efek rumah kaca. Gas NO dan NO2 juga menjadi katalis pada penguraian ozon di
stratosfer.
Mengingat
dampak yang ditimbulkan dan terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini,
maka mulai sekarang dicari energi alternatif lain seperti:
1. licol /batu bara yang
dibersihkan (sumber Buletin Khusus –Warta untuk Warga Agustus 2006);
2. biodiesel dari minyak
jarak (sumber Yunior–Suara Merdeka 1 Oktober 2006);
3. biodiesel (etanol
dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit);
4. biogas dari
kompos/kotoran hewan;
5. tenaga nuklir;
6. tenaga panas bumi
/geothermal;
7. tenaga air terjun;
8. tenaga gelombang air
laut;
9. tenaga angin;
10. tenaga surya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2011
(16)
-
▼
October
(14)
- Kumpulan pantun yang saling balas membalas
- Sistem Politik Indonesia
- Saat Penyelidikan Berlangsung
- KEBAKARAN HUTAN INDONESIA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
- Paru-paru Hijau
- MAKALAH AIDS
- Asal Usul Manusia
- Asal Kejadian Manusia menurut Al Quran
- Cerpen: Mereka Bilang Aku Gendut
- karya tulis mengenai hutan
- A Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi dan gas alam
- jaringan tumbuhan
-
▼
October
(14)
My Blog List
disini banyak sekali pantun pantun
Pages
Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2011
-
▼
October
- Kumpulan pantun yang saling balas membalas
- Sistem Politik Indonesia
- Saat Penyelidikan Berlangsung
- KEBAKARAN HUTAN INDONESIA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
- Paru-paru Hijau
- MAKALAH AIDS
- Asal Usul Manusia
- Asal Kejadian Manusia menurut Al Quran
- Cerpen: Mereka Bilang Aku Gendut
- karya tulis mengenai hutan
- A Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi dan gas alam
- jaringan tumbuhan
-
▼
October
0 komentar:
Post a Comment