Saat Penyelidikan Berlangsung
Ketik matahari sudah tinggi, ketika matahari
sudah menyinari tanah Kalimantan, ketika itupula tiga orang anak sedang
melakukan sebuah perbincangan mengenai kerusakan hutan yang berlokasi tidak
jauh dari desa mereka. Anak-anak tersebut bernama Yusuf,Rusmiati dan Murai.
Yusuf adalah seorang anak yang berasal dari Lombok yang sedang mengunjungi
sepupunya ,sementara Rusmiati dan Murai adalah adalah sepupu dari Yusuf. Ketika
Yusuf baru sampai dari Lombok ke
Kalimantan yusuf terkejut karena hutan yang dulu lebat sekarang telah gundul.
Yusuf
: Murai, siapa sih yang tega merusak
hutan-hutan disini?
Murai : saya juga kurang tau masalah itu
Yusuf : kok kamu kurang tau,kamu kan tinggal
disini, bagai mana kalau kamu
Rus?
Rusmiati
: saya juga kurang tau kak
Yusuf : bagaimana kalau kita pergi melihat
keadaan hutan itu?
Rusmiati
dan Murai : ayo..
Setelah mereka setuju untuk pergi meninjau
hutan, mereka pun pergi. Sesampai di hutan mereka melihat dua orang misterius yang
sedang meneropong keadaan hutan. Mereka bertiga mulai mendekati orang misterius
tersebut,teryata orang yang misterius tersebut adalah pak Yaya dan pak Eman
yang sedang berpatroli . pak Yaya dan pak Eman adalah polisi hutan yang sedang
bertugas memeriksa keadaan hutan.Yusuf
pun berinisiatip untuk bertanya kepada pak Eman.
Yusuf : pak, apakah
bapak tau siapa yang tega menebang hutan disini?
Pak
Eman : ya saya tau, orang-orang itu
adalah para penebang liar?
Yusuf : kok bapak tidak menangkap mereka?
Pak
Eman : Saya sudah sering mencoba untuk
menangkap mereka, namunmereka
Mereka selalu lolos.
Yusuf : pak, boleh saya minta tolong pada
bapak?
Pak
eman : mau minta tolong apa?
Yusup : apakah bapak bias mengantar kami
untuk berkeliling meninjau hutan
besok pagi?
Pak
Eman : bisa, bisa,bisa (sambil
tersenyum), besok saya tunggu disini?
Yusup : ya pak, terimakasih
Karena hari sudah sore mereka pun pulang
kerumah, ditengah perjalanan Yusuf terlihat sangat sedih, matanya selalu
melihat bekas-bekas sisa-sisa kayu penebangan tersebut. Sesampainya dirumah
Yusuf memperingatkan Murai dan Rusmiati supaya bangun lebih pagi, Ia tanpaknya
sangat semangat untuk menyelidiki siapa yang tega menebang hutan itu.
Ketika matahari masih tidur, ketika
udara masih dingin, Yusuf sudah bersiap-siap untuk berangkat ke hutan untuk
menemui ke dua polisi hutan yang kemarin.
Yusuf : jadikan kita menemui polisi hutan yang
kemarin?
Murai : jadilah, ayo kita pergi!
Yusuf :bangunkan Rus dulu di kamarnya!
Murai : ok, tunggu sebentar
Setelah Murai membangunkan Rusmiati
mereka pun pergi menemui Kedua polisi hutan tersebut. Meskipun udara masih
sangat dingin namun Yusuf tak memperdulikannya,ternyata Pak Eman dan Pak Yaya
sudah menunggu mereka, mereka bersama ke dua polisi hutan tersebut langsung
berkeliling melihat keadaan hutan. Rumaiti dan Yusuf bertanya kepada pak eman.
Rusmiati : pak, apakah bapak tahu tempat biasa para
penebang hutan sering
terlihat?
Pak
Eman :ya saya tau, memangnya ada apa?
Yusuf :
kami ingin pergi kesana
Pak
Eman : ayo, tempatnya tidak jauh dari sini kok.
Ketika ditengah perjalanan Pak Eman
melihat seseorang yang sedang menebang kayu di pinggir sungai, Pak Eman pun
mengambil tropongnya untuk dapat melihat lebih jelas. ternyata benar orang
tersebut adalah salah satu anggota para penebang liar. Merekapun berlari untuk
menangkap orang tersebut, namun orang tersebut melarikan diri ke dalam
hutan.Yusuf terkejut melihat sungai yang dulu indah sekarang telah kotor.Yusuf
berkata dalam angan-angannya, dulu disungai ini aku sering sekali berenang,
sekarang tidak bias lagi karena sungai ini telah terpenuhi oleh kayu-kayu yang
hayut.setelah lelah mengelilingi hutan mereka pun pulang.
Keesokan harinya,mereka pergi kesekolah
ditengah perjalanan mereka bertemu dengan pak Eman dan Pak Yaya yang akan
berpatroli,mereka berhenti sejenak untuk menanyakan keadaan hutan
sekarang.karena keasikan bertanya mereka lupa bahwa mereka harus pergi ke
sekolah,namun Pak Eman mengingatkan mereka supaya segera berangkat, karena
merasa akan terlambat mereka pun berlari sekencang-kencangnya kesekolah,
sesampai disekolah mereka telah terlambat. Karena terlambat Ibu guru menghukum
mereka untuk menyirami dan memanen buah di kebun belakang sekolah setelah
keluar main nanti.
Teng,teng,bel tanda keluar main berbunyi,
mereka bertiga pun langsung pergi ke belakang sekolah tempat kebun itu berada.
Mereka menjalankan hukuman dari Ibu guru dengan baik.setelah selesai
mengerjakan hukuman mereka masuk kelas, di dalam kelas Ibu guru sedang
manjelaskan mengenai danfak hutan gundul.
Tiba-tiba
Yusuf mengangkat tangannya dan berkata
Yusuf : Bu boleh saya usul?
Ibu
guru : boleh, memangnya ada apa?
Yusuf : kemarin saya bersama Murai dan Rasmiati
melihat hutan di dekat desa
Sudah banyak yang di tebang oleh penebang liar.Bagaimana kalau kita
semua pergi melakukan reboisasi agar hutan kita kembali seperti semula?
Ibu
guru : bagus sekali usulmu Suf,besok kita bersama sama melakukan reboisasi.
Teng,teng,teng bel tanda pulang sekolah
berbunyi, Yusuf,Murai dan Rasmiati pulang kerumah. Sesampai dirumah mereka
mendapatkan kabar yang gembira, bahwa para penebang liar sudah
tertangkap.Yusuf,Murai dan Rasmiati sangat senang mendengar hal tersebut.
Mereka langsung pergi untuk menemui pak Yaya dan pak Eman untuk memastikan
kabar gembira itu. Setelah mereka bertemu dengan Pak Eman dan pak Yaya mereka
langsung menanyai hal tersebut, ternyata benar, para penebang liar telah
tertangkap.
Keesokan harinya, Ibu guru bersama para warga
melakukan reboisasi bersama-sama.ternyata para warga juga kesal kepada ulah
penebang liar yang bayak menghayutkan sisa-sisa penebangan kesungai, sehingga
para warga tidak bias melakukan perdagangan di pasar terapung. Mereka
membersihkan sisa-sisa penebangan hutan tersebut dari sungai sehingga para wara
dapat melakukan penjualan kembali di pasar terapung. Akhirnya keadaan kembali
seperti semula dan hutan dapat di selamatkan dari para penebang liar dan jual
beli di pasar terapung kembali dapat dilakukan para warga sangat senang
terutama Yusuf,meskipun Yusuf bukan orang asli Kalimantan, namun rasa cintanya
sangat besar terhadap pulau Kalimantan.
0 komentar:
Post a Comment