download

Saturday, October 15, 2011

Saat Penyelidikan Berlangsung


Saat Penyelidikan Berlangsung
Ketik matahari sudah tinggi, ketika matahari sudah menyinari tanah Kalimantan, ketika itupula tiga orang anak sedang melakukan sebuah perbincangan mengenai kerusakan hutan yang berlokasi tidak jauh dari desa mereka. Anak-anak tersebut bernama Yusuf,Rusmiati dan Murai. Yusuf adalah seorang anak yang berasal dari Lombok yang sedang mengunjungi sepupunya ,sementara Rusmiati dan Murai adalah adalah sepupu dari Yusuf. Ketika Yusuf baru sampai dari Lombok  ke Kalimantan yusuf terkejut karena hutan yang dulu lebat sekarang telah gundul.
Yusuf      : Murai, siapa sih yang tega merusak hutan-hutan disini?
Murai     : saya juga kurang tau masalah itu
Yusuf      : kok kamu kurang tau,kamu kan tinggal disini, bagai mana kalau kamu
              Rus?
Rusmiati : saya juga kurang tau kak
Yusuf     : bagaimana kalau kita pergi melihat keadaan hutan itu?
Rusmiati dan Murai : ayo..
Setelah mereka setuju untuk pergi meninjau hutan, mereka pun pergi. Sesampai di hutan mereka melihat dua orang misterius yang sedang meneropong keadaan hutan. Mereka bertiga mulai mendekati orang misterius tersebut,teryata orang yang misterius tersebut adalah pak Yaya dan pak Eman yang sedang berpatroli . pak Yaya dan pak Eman adalah polisi hutan yang sedang bertugas memeriksa keadaan hutan.Yusuf  pun berinisiatip untuk bertanya kepada pak Eman.
Yusuf         : pak, apakah  bapak tau siapa yang tega menebang hutan disini?
Pak Eman  : ya saya tau, orang-orang itu adalah para penebang liar?
Yusuf        : kok bapak tidak menangkap mereka?
Pak Eman  : Saya sudah sering mencoba untuk menangkap mereka, namunmereka
                 Mereka selalu lolos.
Yusuf         : pak, boleh saya minta tolong pada bapak?
Pak eman  : mau minta tolong apa?
Yusup        : apakah bapak bias mengantar kami untuk berkeliling meninjau hutan
                besok pagi?
Pak Eman  : bisa, bisa,bisa (sambil tersenyum), besok saya tunggu disini?
Yusup       : ya pak, terimakasih
        Karena hari sudah sore mereka pun pulang kerumah, ditengah perjalanan Yusuf terlihat sangat sedih, matanya selalu melihat bekas-bekas sisa-sisa kayu penebangan tersebut. Sesampainya dirumah Yusuf memperingatkan Murai dan Rusmiati supaya bangun lebih pagi, Ia tanpaknya sangat semangat untuk menyelidiki siapa yang tega menebang hutan itu.
        Ketika matahari masih tidur, ketika udara masih dingin, Yusuf sudah bersiap-siap untuk berangkat ke hutan untuk menemui ke dua polisi hutan yang kemarin.
Yusuf     : jadikan kita menemui polisi hutan yang kemarin?
Murai    : jadilah, ayo kita pergi!
Yusuf    :bangunkan Rus dulu di kamarnya!
Murai   : ok, tunggu sebentar
        Setelah Murai membangunkan Rusmiati mereka pun pergi menemui Kedua polisi hutan tersebut. Meskipun udara masih sangat dingin namun Yusuf tak memperdulikannya,ternyata Pak Eman dan Pak Yaya sudah menunggu mereka, mereka bersama ke dua polisi hutan tersebut langsung berkeliling melihat keadaan hutan. Rumaiti dan Yusuf bertanya kepada pak eman.
Rusmiati   : pak, apakah bapak tahu tempat biasa para penebang hutan sering
               terlihat?
Pak Eman :ya saya tau, memangnya ada apa?
Yusuf       : kami ingin pergi kesana
Pak Eman : ayo, tempatnya tidak jauh dari sini kok.
        Ketika ditengah perjalanan Pak Eman melihat seseorang yang sedang menebang kayu di pinggir sungai, Pak Eman pun mengambil tropongnya untuk dapat melihat lebih jelas. ternyata benar orang tersebut adalah salah satu anggota para penebang liar. Merekapun berlari untuk menangkap orang tersebut, namun orang tersebut melarikan diri ke dalam hutan.Yusuf terkejut melihat sungai yang dulu indah sekarang telah kotor.Yusuf berkata dalam angan-angannya, dulu disungai ini aku sering sekali berenang, sekarang tidak bias lagi karena sungai ini telah terpenuhi oleh kayu-kayu yang hayut.setelah lelah mengelilingi hutan mereka pun pulang.
        Keesokan harinya,mereka pergi kesekolah ditengah perjalanan mereka bertemu dengan pak Eman dan Pak Yaya yang akan berpatroli,mereka berhenti sejenak untuk menanyakan keadaan hutan sekarang.karena keasikan bertanya mereka lupa bahwa mereka harus pergi ke sekolah,namun Pak Eman mengingatkan mereka supaya segera berangkat, karena merasa akan terlambat mereka pun berlari sekencang-kencangnya kesekolah, sesampai disekolah mereka telah terlambat. Karena terlambat Ibu guru menghukum mereka untuk menyirami dan memanen buah di kebun belakang sekolah setelah keluar main nanti.
        Teng,teng,bel tanda keluar main berbunyi, mereka bertiga pun langsung pergi ke belakang sekolah tempat kebun itu berada. Mereka menjalankan hukuman dari Ibu guru dengan baik.setelah selesai mengerjakan hukuman mereka masuk kelas, di dalam kelas Ibu guru sedang manjelaskan mengenai danfak hutan gundul.
Tiba-tiba Yusuf mengangkat tangannya dan berkata
Yusuf   : Bu boleh saya usul?
Ibu guru : boleh, memangnya ada apa?
Yusuf     : kemarin saya bersama Murai dan Rasmiati melihat hutan di dekat desa      
             Sudah banyak yang di tebang oleh penebang liar.Bagaimana kalau kita
            semua pergi melakukan reboisasi agar hutan kita kembali seperti semula?
Ibu guru : bagus sekali usulmu Suf,besok kita bersama sama melakukan reboisasi.
        Teng,teng,teng bel tanda pulang sekolah berbunyi, Yusuf,Murai dan Rasmiati pulang kerumah. Sesampai dirumah mereka mendapatkan kabar yang gembira, bahwa para penebang liar sudah tertangkap.Yusuf,Murai dan Rasmiati sangat senang mendengar hal tersebut. Mereka langsung pergi untuk menemui pak Yaya dan pak Eman untuk memastikan kabar gembira itu. Setelah mereka bertemu dengan Pak Eman dan pak Yaya mereka langsung menanyai hal tersebut, ternyata benar, para penebang liar telah tertangkap.
Keesokan harinya, Ibu guru bersama para warga melakukan reboisasi bersama-sama.ternyata para warga juga kesal kepada ulah penebang liar yang bayak menghayutkan sisa-sisa penebangan kesungai, sehingga para warga tidak bias melakukan perdagangan di pasar terapung. Mereka membersihkan sisa-sisa penebangan hutan tersebut dari sungai sehingga para wara dapat melakukan penjualan kembali di pasar terapung. Akhirnya keadaan kembali seperti semula dan hutan dapat di selamatkan dari para penebang liar dan jual beli di pasar terapung kembali dapat dilakukan para warga sangat senang terutama Yusuf,meskipun Yusuf bukan orang asli Kalimantan, namun rasa cintanya sangat besar terhadap pulau Kalimantan.
       
       


              

0 komentar:

Post a Comment